Senin, 23 April 2012

Pelatihan Fasilitator Lingkungan bagi Kelompok Pemuda


"Salah satu indikator sukses sebuah pelatihan adalah peserta didik bisa mengimplementasikan, mereplikasi, dan mengembangkan inovasi konten dan metode pelatihan untuk pencapaian tujuan program yang sedang dikerjakannya.  Pelatihan fasilitator semasa mengikuti program Rare, berhasil "menulari" RMIers junior untuk mengembangkan hal yang sama pada program-program kerjanya di RMI.  Salah satunya program pemantauan DAS Cisadane di Desa Pasir Buncir-Hulu Sungai Cisadane yang terletak di kawasan  hutan pegunungan Gede-Pangrango.
Untuk menggalang gerakan sosial dikalangan generasi muda di Desa Pasir Buncir, tim program akan menyelenggarakan pelatihan fasilitator lingkungan.  Pelatihan ini akan dilakukan dalam 3 seri, yang diselengarakan dalam 3 ( tiga ) minggu berturut-turut setiap akhir pekannya.  Berikut kerangkan kerja dari pelatihan ini :
TOR “Pelatihan Fasilitator Bagi Kelompok Pemuda”     Panjang sungai Cisadane adalah 137 Km dengan hulu yang berasal dari gunung Salak dan Pangrango ini berasal dari Kabupaten Bogor, sebelah Selatan Kabupaten Tangerang serta mengalir ke Laut Jawa. Fluktuasi aliran Sungai Cisadane sangat bergantung pada curah hujan di daerah tangkapannya. Masyarakat secara umum di wilayah hulu DAS Cisadane di kaki gunung Pangrango sangat bergantung pada sungai Cisadane dan sumberdaya alamnya. Hal ini dapat diketahui dari masih banyaknya masyarakat yang memanfaatkan lahan di wilayah ini untuk perkebunan dan memanfaatkan sungai untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Namun tidak terlepas dari pada itu, pentingnya menjaga keberlanjutan fungsi dan manfaat DAS Cisadane dari ancaman kerusakan maka, diperlukan adanya kegiatan konservasi yang dilakukan bersama masyarakat sekitar DAS.   Adanya dialog dan konsultasi dalam bentuk pelatihan antara masyarakat dengan pemerhati konservasi dapat menciptakan kesempatan untuk pelaksanaan konservasi yang lebih efektif. Sebagai langkah awal, dapat dimulai dengan mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang kebutuhan lokal, persepsi, pengetahuan, sistem-sistem nilai; dan untuk menyarankan para pihak terkait yang lain untuk berbagi tentang wawasan ini (Sheil dkk., 2004). Selanjutnya adalah membantu membangun informasi lokal dan menjelaskan implikasi yang lebih luas mengenai pemeliharaan status dan sumber daya alam tertentu dari suatu lokasi atau suatu lanskap yang terus berubah melalui dibangunnya kelompok besar fasilitator agen perubahan di masyarakat hulu DAS Cisadane bagian kaki Gunung Pangrango.   Fasilitator adalah orang yang memberikan bantuan dalam memperlancar proses komunikasi sekelompok orang, sehingga mereka dapat memahami atau memecahkan masalah bersama-sama. Peran fasilitator dalam membangun informasi lokal sangat penting karena merupakan orang yang dapat menata situasi belajar bagi sekelompok orang yaitu masyarakat lokal, sehingga tercipta pemahaman yang lebih baik dan agen perubahan di tingkatan lokal setempat.   Sehubungan dengan pelaksanaan konservasi dengan kolaborasi bersama masyarakat, maka RMI-The Indonesian Institute for Forest and Environment ingin melaksanakan kegiatan pelatihan fasilitator bagi anak-anak muda lokal yang di dalamnya mengajak anak-anak muda untuk mengenal kearifan lokal, sejarah maupun filosofi sebagai pendekatan untuk menuju pengelolaan lingkungan berbasis kearifan lingkungan. Pelatihan ini juga bertujuan untuk meningkatkan pemahaman akan konservasi sumberdaya alam, membangun informasi lokal, serta membentuk kelompok pecinta DAS.   Tujuan: 1.     membentuk kelompok besar pecinta DAS di wilayah hulu Sungai Cisadane di bagian kaki gunung Pangrango; 2.     meningkatkan kemampuan peserta dalam memfasilitasi; dan 3.     untuk memberi motivasi peserta agar dapat berperan aktif dalam kegiatan konservasi DAS di daerahnya masing-masing.   PesertaPeserta kegiatan ini meliputi anak-anak muda lokal yang merupakan masyarakat dampingan RMI di wilayah hulu DAS Cisadane di bagian kaki gunung Pangrango. Wilayah ini terdiri dari Desa Wates Jaya, Desa Pasir Buncir dan Desa Srogol dan Kampung Cibandawa (SMA Harapan Bangsa). Jumlah target peserta adalah 30 orang yang terdiri dari laki-laki 20 orang dan perempuan 10 orang, dengan usia 15-30 tahun.   Kriteria Peserta Adapun peserta yang akan mengikuti kegiatan ini terlebih dahulu menyepakati kriteria seperti di bawah ini:
1.    bersedia mengikuti kegiatan selama tiga kali sesi pelatihan;
2.    memperoleh izin atau dukungan dari pejabat lokal setempat seperti RT/RW;
3.    mengisi formulir peserta;
4.    membuat biodata diri (nama, alamat, TTL, Pendidikan terakhir, aktivitas kegiatan sehari-hari yang dilakukan saat ini, dll); dan
5.    membuat cerita mengenai persoalan lingkungan di sekitar tempat tinggal.
  Waktu dan Pelaksanaan Waktu pelaksanaan kegiatan terbagi dalam tiga kali sesi pelatihan dalam waktu yang berbeda yaitu sesi pertama pada tanggal 26-27 Maret 2011, 9-10 April 2011, dan 23-24 April 2011. Tempat pelaksanaan kegiatan adalah di Kampung Pendidikan Lingkungan, Desa Cimande hilir dan di Kelompok Tani Sangga Buana, Karang Tengah, Cilandak.   Capaian yang ingin diraih 1.     terbangun pemahaman anak-anak muda lokal dalam pelaksanaan konservasi secara efektif khususnya pada wilayah DAS Cisadane; dan 2.     tercipta sekelompok pemuda yang dapat membangun informasi lokal dan menjelaskan implikasi yang lebih luas mengenai pemeliharaan status dan sumber daya alam tertentu di lokasi sekitar tempat tinggalnya; 3.     dapat memulai melakukan kegiatan konservasi secara efektif di lokasi sekitar tempat tinggal yang melibatkan masyarakat di kampung-kampung tempat tinggalnya.   Untuk Seri 1 pelatihn ini akan diselenggarakan pada hari Jum,at, 25 Maret 2011- Minggu, 27 Maret 2011.  Dengan rancangan kegiatan sebagai berikut :   Hari 1 Tujuan utama ·         Mengakrabkan para peserta ·         Menggugah peserta agar lebih menyadari akan adanya persoalan lingkungan di wilayah masing-masing. ·         Meningkatkan semangat aktivisme peserta untuk melakukan aksi ·         Meningkatkan pemahaman akan organisasi   Catatan pra pelaksanaan : 1) Slogan Bung Karno dijadikan spanduk !!! 2) Peserta diminta membawa con-block masing2 1 buah dari sekretariat menuju fasilitas untuk game Rawa Beracun. 3) Kedisiplinan selama kegiatan dijaga. Konsekuensi juga berlaku untuk fasilitator.  "

Tidak ada komentar:

Posting Komentar