Sabtu, 16 Juni 2012

Pengertian Organisasi Serta Macam – Macamnya ,Realita Kehidupan

"Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan yang di harapakan dan di inginkan. Struktur Organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam struktur organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan wewenang siapa melapor kepada siapa, jadi ada satu pertanggung jawaban apa yang akan di kerjakan. Mungkin kita tidak akan bisa hidup jika tidak ada sebuah organisasi Karena organisasi juga sebagai tampat kita berbagi duka dan senang dengan anggotanya mencari teman dan hal positif – positif lainnya . Jika organisasi itu negatif maka tinggalkan lah . Harus mencari organisasi – organisasi yang benar – benar positif dan sesuai dengan visi misi . Banyak definisi yang menggambarkan apa definisi itu . Dari berbagai macam pendapat yang dikemukan sebenarnya inti dari organisasi itu tetap sama meskipun berbeda orang yang mengutarakan . Berikut adalah beberapa ahli yang mengutarakan tentang arti organisasi : 1. “Inti organisasi belajar adalah kemampuan organisasi untuk memanfaatkan kapasitas mental dari semua anggotanya guna menciptakan sejenis proses yang akan menyempurnakan organisasi” (Nancy Dixon, 1994). 2. “Organisasi adalah di mana orang-orangnya secara terus-menerus mengembangkan kapasitasnya guna menciptakan hasil yang benar-benar mereka inginkan, di mana pola-pola berpikir baru dan berkembang dipupuk, di mana aspirasi kelompok diberi kebebasan, dan di mana orang-orang secara terus-menerus belajar mempelajari (learning to learn) sesuatu secara bersama” (Peter Senge, 1990). 3. ”Organisasi belajar adalah organisasi yang mampu melaksanakan proses transformasi pengetahuan secara siklikal-berkelanjutan, dari pengetahuan pekerja sebagai hasil belajar mandiri menjadi pengetahuan organisasi sebagai hasil belajar organisasional, untuk menumbuh kembangkan modal organisasi”. (diana siregar, ITB). 4. “Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama” (Stoner). 5. “Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama” (James D. MooneyJames D. Mooney). 6. “Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih” (Chester I. Bernard). 7. “Organisasi adalah sebuah kesatuan yang terdiri dari sekelompok orang yang bertindak secara bersama-sama dalam rangka mencapai tujuan bersama” (Burkydan Perry, 1998). 8. “Organisasi Belajar adalah organisasi dimana sekumpulan orang secara berkelanjutan mengembangkan kapasitas mereka untuk membuat hasil yang benar-benar mereka inginkan, dimana pola pikir yang baru dan telah diperluas kemudian dipelihara, dimana aspirasi kolektif dibebaskan, dan dimana semua orang secara berkelanjutan belajar untuk melihat secara keseluruhan bersama-sama” (Peter Senge). 9. “Organisasi adalah setiap bentuk persekutuan anatara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan yang amana terdapat seseorang/beberapa orang yang disebut atasan dan seseorang /sekelompok oranag yang disebut bawahan. (Prof. Dr. Sondang P. Siagian). 10. “Organisasi adalah struktur pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang posisi yang bekerjasama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai tujuan tertentu.” ( Prof. Dr. Mr Pradjudi Armosudiro). 11. “Organisasi adalah suatu sistem perserikatan formal, berstruktur dan terkoordinasi dari sekelompok yang bekerja sama dalam mencapai tujuan tertentu. Organisasi hanya alat dan wadah saja.” (Drs. Malayu S.P Hasibuan). Pada hakikatnya setiap organisasi mempunya visi dan misi yang sama Jika tidak maka bisa hancur suatu oraganisasi itu . Juga organisasi biasanya dipimpin oleh seorang ketua yang mempunya mandate besar dalam pengembangan dan ke eksisan organisasi tersebut. Adapun ciri-ciri dari organisasi adalah - Adanya komponen ( atasan dan bawahan) - Adanya kerja sama (cooperative yang berstruktur dari sekelompok orang) - Adanya tujuan - Adanya sasaran - Adanya keterikatan format dan tata tertib yang harus ditaati - Adanya pendelegasian wewenang dan koordinasi tugas-tugas Menyangkut hal itu pengertian organisasi juga merupakan sekumpulan orang-orang yang disusun dalam kelompok-kelompok, yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama, Organisasi adalah system kerjasama antara dua orang atau lebih, atau organisasi adalah setiap bentuk kerjasama untuk pencapaian tujuan bersama, organisasi adalah struktur pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang posisi yang bekerjasama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai tujuan tertentu. Macam – macam organisasi : Menurut fungsi serta tujuannya organisasi dapat di bagi dalam 3 bagian yaitu organisasi niaga , social dan internasional . Penjelasannya : 1 . Organisasi Niaga Organisasi Niaga adalah organisasi yang tujuan utamanya mencari keuntungan Macam-macam Organisasi Niaga : - Perseroan Terbatas (PT)‏ - Perseroan Komanditer (CV)‏ - Firma (FA)‏ - Koperasi - Join Ventura - Trus - Kontel - Holding Company Contoh : PT.Honda , Koperasi simpan pinjam , Koperasi – koperasi yang ada disekolah – sekolah , dll 2 . Organisasi Sosial Organisasi sosial adalah perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum, yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa dan negara. Sebagai makhluk yang selalu hidup bersama-sama, manusia membentuk organisasi sosial untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri. Jalur pembentukan organisasi Kemasyarakatan : - Jalur Keagamaan - Jalur Profesi - Jalur Kepemudaan - Jalur Kemahasiswaan - Jalur Kepartaian & Kekaryaan Ciri – Ciri Organisasi Sosial Menurut Berelson dan Steiner(1964:55) sebuah organisasi sosialmemiliki ciri-ciri sebagai berikut : 1. Formalitas, merupakan ciri organisasi sosial yang menunjuk kepada adanya perumusan tertulis daripada peratutan-peraturan, ketetapan-ketetapan, prosedur, kebijaksanaan, tujuan, strategi, dan seterusnya. 2. Hierarkhi, merupakan ciri organisasi yang menunjuk pada adanya suatu pola kekuasaan dan wewenang yang berbentuk piramida, artinya ada orang-orang tertentu yang memiliki kedudukan dan kekuasaan serta wewenang yang lebih tinggi daripada anggota biasa pada organisasi tersebut. 3. Besarnya dan Kompleksnya, dalam hal ini pada umumnya organisasi sosial memiliki banyak anggota sehingga hubungan sosial antar anggota adalah tidak langsung (impersonal), gejala ini biasanya dikenal dengan gejala “birokrasi”. 4. Lamanya (duration), menunjuk pada diri bahwa eksistensi suatu organisasi lebih lama daripada keanggotaan orang-orang dalam organisasi itu. Ada juga yang menyatakan bahwa organisasi sosial, memiliki beberapa ciri lain yang behubungan dengan keberadaan organisasi itu. Diantaranya ádalah: 1. Rumusan batas-batas operasionalnya(organisasi) jelas. Seperti yang telah dibicarakan diatas, organisasi akan mengutamakan pencapaian tujuan-tujuan berdasarkan keputusan yang telah disepakati bersama. Dalam hal ini, kegiatan operasional sebuah organisasi dibatasi oleh ketetapan yang mengikat berdasarkan kepentingan bersama, sekaligus memenuhi aspirasi anggotanya. 2. Memiliki identitas yang jelas. Organisasi akan cepat diakui oleh masyarakat sekelilingnya apabila memiliki identitas yang jelas. Identitas berkaitan dengan informasi mengenai organisasi, tujuan pembentukan organisasi, maupun tempat organisasi itu berdiri, dan lain sebagainya. 3. Keanggotaan formal, status dan peran. Pada setiap anggotanya memiliki peran serta tugas masing masing sesuai dengan batasan yang telah disepakati bersama. Jadi, dari beberapa ciri organisasi yang telah dikemukakan kita akan mudah membedakan yang mana dapat dikatakan organisasi dan yang mana tidak dapat dikatakan sebagai sebuah organisasi. 3 .Organisasi Regional dan Internasional Organisasi internasional adalah suatu bentuk dari gabungan beberapa negara atau bentuk unit fungsi yang memiliki tujuan bersama mencapai persetujuan yang juga merupakan isi dari perjanjian atau charter. Sedangkan Organisasi Regional adalah organisasi yang luas wilayahnya meliputi beberapa negara tertentu saja. Contoh organisasi – organisasinya adalah : 1. UN = United Nation = PBB (1945) 2. UNICEF = United Nations International Childrens Emergency Fund (1946), namun namanya diganti setelah thn 1953 menjadi: United Nations Children’s Fund. 3. UNESCO = the United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (16 November 1945) 4. UNCHR = United Nations Commission on Human Rights (2006) 5. UNHCR = Uited Nations High Commissioner for Refugees (14 Desember 1950) 6. UNDPR = The United Nations Division for Palestinian Rights (2 Desember 1977) 7. UNSCOP = The United Nations Special Committee on Palestine (May 1947, oleh 11 negara) 8. WHO = World Health Organization (7 April 1948) 9. IMF = International Monetary Fund (Juli 1944, 180 negara) 10. NATO = North Atlantic Treaty Organisation (4 April 1949) 11. NGO = Non-Governmental Organizations .Dalam bahasa Indonesia Lembaga Swadaya 12. Masyarakat – LSM, yg didirikan oleh perorangan atau per-group dan tdk terikat oleh pemerintah. 13. GREENPEACE (40 negara, dari Europe, State of America, Asia, Africa dan Pacific, semenjak 1971). 14. AMNESTY International (1961, memiliki sekitar 2,2 juta anggota, dari 150 negara, organisasi yg membantu menghentikan penyelewengan/pelecehan hak azasi manusia) 15. WWF = the World Wildlife Fund (1985, Memiliki hampir 5 juta pendukung, distribusi dari lima benua, memiliki perkantoran/perwakilan di 90 negara). 16. G8 = Group of Eight, kelompok negara termaju di dunia. Sebelumnya G6 pd thn 1975, kemudian dimasuki oleh Kanada 1976 (Perancis, Jerman, Italia, Jepang, Britania Raya, Amerika Serikat, Kanada dan Rusia (tidak ikut dalam seluruh acara), serta Uni Eropa. 17. EU = The European Union (27 negara anggota, 1 november 1993) 18. DANIDA = Danish International Development Assistance (Organisasi yg memberikan bantuan kepada negara2 miskin, pengungsi, bencana alam) 19. ICRC = International Committee of the Red Cross (1863) = Palang Merah, gerakan bantuan kemanusiaan saat bencana alam atau peperangan. 20. OPEC = Organization of the Petroleum Exporting Countries (1960, anggota 13 negara, termasuk Indonesia) 21. ASEAN = Association of Southeast Asian Nations = Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (PERBARA) ( Dibentuk 8 Agustus 1967, memiliki 10 negara anggota, Timor Leste dan Papua new Guinea hanya sebagai pemantau, dan masih mempertimbangkan akan menjadi anggota) kesimpulan Organisasi adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah unt tujuan bersama. Dalam ilmu-ilmu sosial, organisasi dipelajari oleh periset dari berbagai bidang ilmu, terutama sosiologi, ekonomi, ilmu politik, psikologi, dan manajemen.[1] Kajian mengenai organisasi sering disebut studi organisasi (organizational studies), perilaku organisasi(organizational behaviour), atau analisa organisasi (organization analysis)" Daftar Pustaka http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi_internasional http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi_sosial http://marinnrin.wordpress.com/2010/10/05/macam-macam-organisasi/ http://marinnrin.wordpress.com/2010/10/02/organisasi/ http://blogputuyuda01.blogspot.com/2009/11/pengertian-struktur-organisasi-dan.html http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi

definisi organisasi menurut para ahli part 2

"Definisi Organisasi – Istilah organisasi bukanlah hal yang asing lagi bagi kita, karena dari pertama kita menimba ilmu pada tingkat pertama, kita sudah dikenalkan dengan salah satu organisasi kesiswaan seperti OSIS. Dalam kehidupan bermasyarakat pun sering kita jumpai yang namanya organisasi, baik organisasi kepemudaan dan bahkan sampai organisasi kepemerintahan. Tapi tahukah Anda arti dari pengertian organisasi itu sendiri? Banyak para pakar dunia yang memaparkan pengertian atau definisi organisasi, dimana dari pengertian-definisi organisasi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa organisasi merupakan suatu system atau perkumpulan yang disusun dalam kelompok, untuk bekerja sama mencapai suatu tujuan bersama. Berikut ini definisi organisasi yang dipaparkan oleh beberapa para ahli. James D Mooney berpendapat bahwa “Organization is the form of every human, association for the assignment of common purpose” atau organisasi adalah setiap bentuk kerjasama untuk pencapaian suatu tujuan bersama. - Drs. Malayu S.P Hasibuan mengatakan “organisasi ialah suatu sistem perserikatan formal, berstruktur dan terkoordinasi dari sekelompok yang bekerja sama dalam mencapai tujuan tertentu. Organisasi hanya merupakan alat dan wadah saja.” -Chester L Bernard (1938) mengatakan bahwa “Organisasi adalah system kerjasama antara dua orang atau lebih ( Define organization as a system of cooperative of two or more persons) yang sama-sama memiliki visi dan misi yang sama. -Paul Preston dan Thomas Zimmerer mengatakan bahwa “Organisasi adalah sekumpulan orang-orang yang disusun dalam kelompok-kelompok, yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama.” (Organization is a collection people, arranged into groups, working together to achieve some common objectives). -Prof. Dr. Mr Pradjudi Armosudiro mengatakan “organisasi adalah struktur pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang posisi yang bekerjasama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai tujuan tertentu. -Prof Dr. Sondang P. Siagian, mendefinisikan “organisasi ialah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan yang mana terdapat seseorang / beberapa orang yang disebut atasan dan seorang / sekelompok orang yang disebut dengan bawahan.” http://duniabaca.com/pengertian-organisasi.html

pengertian organisasi menurut para ahli

"organisasi secara etimologi berasal dari bahasa latin organizare, kmudian (inggris) organize yang berarti membentuk suatu kebulatan dari bagian-bagian yang berkaitan satu sama lainnya. pengertian organisasi menurut dimok (1996:26): “organisasi adalah perpaduan secara sistematika dari bagian-bagian yang saling bergantung atau berkaitan untuk membentuk satu kesatuan yang bulat melalui kewenangan, koordinasi dan pengawasan dalam rangka usaha untuk mencapai tjuan yang telah ditentukan”. sedangkan pendapat tentang organisasi menurut hermaya 1996:26): “organisasi adalah tempat atau wahana proses kegiatan kumpulan orang-orang yang bekerja sama mempunyai fungsi dan wewenang untuk mengerjaka usaha mencapai tujuan yang telah ditentukan” selanjutnya sondang, (1997:26) organisasi dipandang sebagai alat pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya dan strukturnya bersifat permanen tanpa menutup kemungkinan terjadinya reorganisasi.apabila hal itu dipandang perlu baik demi percepatan laju usaha pencapaian tujuan maupun dalam usaha peningkatan efisiensi efektivitas dan produktivitas kerja. menurut steven p.robbin (2001:2) pengertian dari organisasi adalah salah satu unit sosial yang dikoordinasikan secara sengaja terdiri daridua orang atau lebih yan berfungsi dan berwenang untuk mengerjakan usaha mancapai tujuan yang yang telah ditentukan. organisasi juga diartikan sebagai kolektivitas orang-orang yang bekerja sama secara sadar dan sengaja untuk mencapai tujuan tertentu (1985:7) gibson (1985:7) mendefinisikan organisasi sebagai kesatuan yang memungkinkan masyarakat untuk mencapai tujuan tertentu yang tida dapat dicapai individu secara perorangan.sementara drucker dalam nugroho (2002:241) mengungkapkan bahwa akan terbentuk masyarakat modern yaitu masyarakat organisasi. chester bernad dalam miftah toha (2002:99) mendefinisikan organisasi sebagai sistem kegiatan yang terkoordinir secara sadar atau kekuatan dari dua manusia atau lebih. sedangkan menurut hasibuan berdasarkan pendekatan teori klasik (tradisional) (1996:165): ”organisasi sangat memperhatikan pembagian kerja , spesialisasi dan standarisasi dalamm mendesan organisasi, sehingga yang dibentuk dapat efektif dan efisien untuk mencapai tujuan”. sondang siagian (1997:26) cenderung menelaah orgnisasi dari sudut pandang yang berbeda yaitu organisasi ditelaah dengan pendekatan structural dan organisasi ditelaah dari sudut pandang keprilakuan. pendekatan yang sifatnya struktural menyoroti organisasi sebagai tempat atau wadah, hal ini berarti: 1. organisasi dipandang merupakan penggambaran jaringan hubungan kerja yang bersifat formal serta tergambar pad “kotak-kotak”, kedudukan dan jabatan yang diduduki oleh orang-orang. 2. organisasi dipandang sebagai rangkaian hierarki kedudukan yang menggambarkan secara jelas garis kewenangan dan tanggung jawab. 3. organisasi dipandang sebagai alat pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya dan strukturnya bersifat permanen tanpa menutup kemungkinan terjadinya reorganisasi apabila hal itu dipandang perlu baik demi percepatan laju usah pencapaian tujuan maupun dalam usaha peningkatan efisiensi, efektivitas dan produktivitas kerja." 2frameit.blogspot.com/.../pengertian-organisasi-menurut-para-ahli.ht..

Organisasi Masa Depan

"Dalam abad dua puluh satu ini setiap organisasi akan dan harus menghadapi persaingan yang semakin kompleks dan menantang, baik persaingan aktual maupun potensial, yang aktual harus dihadapi dan yang potensial perlu diantisipasi. Dalam menghadapi semua itu terdapat dua pendekatan yang mungkin diambil oleh suatu organisasi yaitu : 1) Pendekatan yang berbasis sumberdaya tangible, dan 2) Pendekatan yang berbasis Sumberdaya manusia (intangible). Organisasi yang menganggap bahwa persaingan hanya bersifat fisik pendekatan pertama yang akan diambil, membina universitas hanya berputar-putar dalam masalah yang nyata, karena memang inilah yang paling bisa dilihat dan ditunjukan, namun bagi yang melihat persaingan ke depan lebih mengarah pada persaingan pengetahuan, tanpa mengabaikan hal fisik, maka pengembangan SDM akan menjadi prioritas, dan ini perlu komitmen yang kuat karena time-response dari cara ini lama dan susah dilihat apalagi ditunjukan, namun pendekatan ini sebenarnya akan sangat dirasakan dalam menyehatkan dan mengembangkan suatu Organisasi menjadi organisasi pembelajar (learning organization) Para Pakar berpendapat bahwa dalam era dewasa ini pandangan yang berbasis SDM nampaknya lebih penting, mengingat persaingan yang terjadi justru ditentukan oleh bagaimana sumberdaya manusia tersebut berperan dan berkreasi bagi kemajuan organisasi, dan dalam konteks ini pendidikan menjadi salah satu faktor penting dalam meningkatkan kemampuannya. Sumberdaya manusia / Human Capital merupakan sumberdaya strategis, bertambah secara inkremental bukan alokatif, karena merupakan sumberdaya yang berbasis pengetahuan (knowledge based resources) yakni sumberdaya yang mencakup keterampilan, kemampuan, kapasitas serta kapabilitas pembelajaran. Kapasitas dan kapabilitas tersebut pada gilirannya akan dapat memupuk sumberdaya sosial yang juga amat diperlukan dalam bentuk jaringan kerja baik internal maupun dengan pihak eksternal organisasi, ini berarti networking juga menjadi hal yang penting dalam memenangkan persaingan. Pengembangan Sumberdaya manusia merupakan prasyarat bagi pengembangan organisasi, artinya tanpa hal itu orang bisa punya alasan untuk meyakini kecilnya kemungkinan organisasi untuk tetap hidup dan bertahan dalam era kompetisi. Dengan pemahaman seperti itu pertanyaannya adalah Apakah Lembaga Saudara itu Organisasi ?, bagaimana ?, dan kemana?." uharsputra.wordpress.com/artikel/organisasi-masa-depan/

Organisasi Horizontal, Organisasi Masa Depan

"Tak ada yang menyangkal, begitu banyak perubahan dan pembaharuan konsep-konsep manajemen belakangan ini. Selain konsep reengineering (mendesain ulang proses bisnis), downsizing (pengecilan jumlah karyawan), atau outsourcing (menyerahkan sebagian proses bisnis ke lembaga lain), konsep organisasi horizontal (horizontal organization), merupakan salah satu yang laris dibicarakan. Banyak pakar manajemen yang mengatakan, inilah suatu bentuk blueprint bagi organisasi di seluruh jagad dalam 50 tahun ke depan. Apa sesungguhnya organisasi horizontal (OH) tersebut ? Bagaimana penerapannya dalam manajemen perubahan sehari-hari? Berbicara OH, kita berarti membicarakan struktur organisasi. Selama lebih dari setengah abad, perusahaan-perusahaan selalu menggunakan struktur organisasi hirarki fungsional yang vertikal. Bentuk ini melekat terus di benak para pelaku dalam perusahaan hingga tak pernah ada keinginan untuk merubahnya. Baru pada awal 90-an, dengan pesatnya perkembangan teknologi sistem informasi, konsep organisasi horizontal mulai dipikirkan orang, terutama setelah McKinsey & Co, kantor konsultan manajemen ternama yang berpusat di AS, menyebut OH dengan istilah flat organization. Menurut mereka, konsep-konsep yang berkembang seperti downsizing, total quality management, hingga reengineering, akan mulus berjalan jika struktur organisasi semakin pipih. Jadi, organisasi yang selama ini vertikal dengan pengelolaan dari atas ke bawah, diubah menjadi lebih mendatar. Hirarki, yang sering kali bertele-tele pada organisasi yang vertikal, ditebas dengan mengkombinasikan pekerjaan yang berhubungan. Di sisi lain, kita dapat menghapuskan batasan antar departemen. Dengan cara ini, organisasi bisa lebih konsentrasi pada proses inti (core process). Dalam organisasi ini, setiap orang dari bagian yang berlainan bisa saling berpartisipasi, tanpa harus melewati birokrasi yang tak perlu. Contoh sederhana, misalnya, pada proses pengelolaan pelanggan yang ditangani bagian pemasaran. Biasanya dengan model vertikal yang lama, proses ini melibatkan fungsi penjualan, penagihan, dan pelayanan. Ketiga fungsi ini masing-masing dikepalai oleh seorang kepala bagian yang bertanggung jawab terhadap seorang manajer. Dengan pemisahan-pemisahan ini, setiap fungsi memiliki sasaran-saran sendiri yang kadang kala saling tumpang tindih. Bila salah satu fungsi memiliki masalah, maka urusan pengambilan keputusannya akan naik-turun (karyawan lini bawah-kepala bagian-manajer-direktur, dan sebaliknya). Hal tersebut dapat membuat sasaran dari proses sesungguhnya, yakni pengelolaan pelanggan, menjadi kabur. Akibatnya, konsumsi waktu dan biaya menjadi membengkak. Dengan organisasi horizontal, pengelolaan masalah bisa langsung pada prosesnya. Setiap bagian bisa turut berperan memberikan kontribusinya bila ia memiliki ide yang layak. Manajemen puncak, bisa langsung mendapatkan laporan dari manajer lini bawah tanpa harus melalui manajer lini tengah. Melalui penerapan organisasi ini, efisiensi waktu dapat dioptimalkan. Contoh yang disampaikan sebelumnya baru pada bagian tertentum belum pada bagian lain. Keuntungan lainnya adalah dihapusnya batasan-batasan antar departemen. Artinya, bagian lain bisa turut ambil andil sepanjang bisa melancarkan prosesnya. Memang, menerapkan OH, berarti kita memperlebar rentang kendali dari sebuah organisasi, karena itulah beberapa syarat tertentu mutlak harus dimiliki organisasi. Paling tidak, bawahan harus punya kemampuan tinggi-juga keberanian-untuk mengambil keputusan. OH hanya berupa angan-angan bila SDM lini bawah tidak memiliki kemampuan yang tinggi. Syarat lain, tentulah harus adanya perencanaan yang jelas (clarity of plan). Bawahan, akan mempunyai banyak pertanyaan kepada atasannya bila tak ada perencanaan yang jelas. OH juta tak akan mulus bila tak didukung oleh teknologi informasi (TI). Kalau mau jujur, memang TI-lah yang paling berpengaruh pada hampir semua pengembangan konsep-konsep manajemen baru saat ini, termasuk pada OH. Sebutlah misalnya Lotus. Notes, satu dari perangkat lunak yang memungkinkan terciptanya OH, produk yang dikeluarkan Lotus Development Corporation. Sebagai contoh, kita bisa kembali memperhatikan bagian pemasaran. Tim pemasaran yang telah diberi otoritas dalam beberapa aktivitas pemasaran bisa langsung mendiskusikan masalahnya di lapangan dengan atasannya. Lotus Notes, produk yang mendapat predikat perangkat lunak workgroup terbaik tahun lalu dari majalan PC World ini, menyediakan fasilitas sales discussion. Katakanlah sasaran yang telah diberikan pada perencanaan ternyata tak bisa dipenuhi oleh tim pemasaran. Atasan segera dengan cepat bisa menginstruksikan ke mana sasaran itu harus dibelokkan. Jadi dengan perangkat lunak ini – tentu juga dengan notebook lengkap dengan modem dan telepon genggam- tim pemasaran bisa memiliki mobilitas yang tinggi. Mereka juga bisa mengirimkan pesanan pembelian, memberikan data klien, berdiskusi harga dengan manajer di manapun mereka berada. Bila perlu, manajer pemasaran bisa berdiskusi langsung dengan manajer dari departemen lain, seperti manajer keuangan, lewat layar monitor komputernya. Contoh peran TI yang lain untuk menghadirkan OH juga bisa dilihat dalam pengembangan produk. Dengan tekanan persaingan lingkungan bisnis sekarang, tuntutan pengembangan produk baru sangat tinggi. Kita bisa mengatakan, kemenangan bersaing sangat ditentukan oleh penciptaan dan pengembangan produk/jasa baru. Kita dituntut untuk segera paham keinginan konsumen dan langsung memberikan produk atau jasa ‘baru’ (atau sama sekali baru) sebelum didahului pesaing. Itu artinya kita harus berpacu melawan waktu. Padahal bisa saja tim pengembangan produk kita berada pada cabang-cabang yang terpisah jauh secara geografis. Belum lagi secara internal, berbagai fungsi yang berbeda di dalam perusahaan harus saling memberikan informasi guna pengembangan tersebut. Dari mitra kerja, pemasok dan distributor pun informasi tak boleh luput. Nah, IT, dengan perangkat lunak workgroup bisa menyederhanakan proses yang sangat kompleks bila dilakukan secara hirarki vertikal ini. Dengan perangkat lunak workgroup pula akan jelas informasi apa saja yang ada di setiap bagian bisa dimanfaatkan dengan cepat. Sebutlah misalnya konsep-konsep saat manajer pengembangan produk berdiskusi, disain-disain kerja, hasil uji coba produk, spesifikasi produk, analisa risiko kerangka waktu kerja proyek. Yang lebih penting, semua anggota tim dapat saling mengakses semua database ini kapan dan di mana saja mereka perlukan. Masing-masing bisa mengkoreksi, memberikan catatan-catatan menambah semua kertas kerja sesuai dengan kebutuhan. Sekarang pertanyaannya, apakah hirarki fungsional dapat diabaikan begitu saja? Agaknya, meski akan populer, namun OH tak akan mungkin mengabaikan begitu saja fungsi-fungsi dalam bisnis. Jadi pada organisasi-organisasi tertentuk ada bagian-bagian yang tak mudah untuk ‘dihorizontalkan’ begitu saja. Bisa dibayangkan betapa kacaunya fungsi keuangan jika data-data pada direktur keuangan tersebut tersebar begitu saja. Atau katakanlah organisasi semacam rumah sakit. Untuk yang satu ini, organisasi masih membutuhkan fungsi spesialis atau bahkan fungsi superspesialis. Jadi tak mungkin ada seorang dokter umum yang menangani sebuah kasus pembedahan otak, misalnya. Karena itu, penting pula mengenali proses-proses bisnis yang terjadi dalam perusahaan kita. Bagi perusahaan yang telah mapan dengan hirarki vertikal bisa dengan pelan-pelan menggiring bagian-bagian tertentunya kepada OH. Tak mudah memang, namun, bila tak ingin ‘ketinggalan kereta’, guna menyongsong era OH, usaha itu harus dilakukan sesegera mungkin. (dari berbagai sumber) " www.stialanbandung.ac.id/index.php?...organisasi...organisasi-masa-...

TEORI DAN PROSES ORGANISASI

"Menurut perkembangannya teori organisasi dibedakan menjadi 3 yaitu : • Teori Organisasi Klasik Atau bisa disebut juga teory tradisional yang di dalamnya terdapat tugas – tugas terspesialisasi, serta menunjukkan mekanistik structural yang kaku tidak mengandung kreativitas. • Teori Organisasi Neo Klasik Di dalam teori ini lebih menekankan aspek psikologis dan social karyawan sebagai individu maupun sebagai bagian kelompok kerjanya. • Teori Organisasi Modern Bahwa teori organisasi mempunyai satu kesatuan yang saling bergantungan, yang di dalamnya mengemukakan bahwa organisasi bukanlah system tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil, akan tetapi organisasi merupakan system terbuka. Struktur Organisasi merupakan subsistem penting dalam system organisasi formal. Struktur organisasi merupakan suatu kerangka yang menunjukkan seluruh kegiatan – kegiatan untuk pencapaian tujuan organisasi, hubungan antara fungsi serta wewenang dan tanggung jawab disamping itu struktur organisasi juga mencerminkan mekanisme – mekanisme formal pada pengelolaan organisasi. Adanya interaksi dari masing – masing manusia yang saling berhubungan menimbulkan beracam – macam dinamika perilaku dalam organisasi. Berikut adalah beberapa hal penting dalam dinamika organisasi : • Organisasi Informal Atau bisa disebut bayangan dari organisasi formal, perbdaan mendasar antara organisasi informal dengan formal adalah sebagai berikut : 1. Hubungan – hubungan antar pribadi. Formal = ditentukan ; informal = bergantung pada kebutuhan anggota. 2. Kepemimpinan. Formal = Ditunjuk secara formal ; informal = ditunjuk serta muncul secara informal. 3. Pengendalian dan keperilakuan. Organisasi – organisasi formal mengendalikan karyawan melalui balas jasa dan dukungan. 4. Ketergantungan Organisasi informal ada karena adanya kebutuhan – kebutuhan yang tak tercover dalam organisasi formal, seperti kebutuhan manusia yang bersifat manusiawi. • Dinamika Konflik Suatu kelanjutan dari adanya komunikasi yang belum menemui sasarannya, konflik ini bisa menimbulkan menang kalahnya suatu kelompok atau perorangan yang berbeda kepentingannya antara satu dengan yang lainnya. Sekilas adanya konflik dapat menggagalkan suatu organisasi, tapi jangan salah setiap masalah pasti ada jalan keluarnya. • Teori Motivasi Motivasi ini ada karena manusia tak lepas dari rasa malas, putus asa, menyesal, dan lain sebagainya yang membuat orang tersebut gagal dalam berorganisasi. Teori ini sebenarnya lebih ke arah memanage suatu karyawan atau anggota agar karyawan tersebut productif dalam melakukan organisasi sehingga dapat membantu dalam pencapaian tujuan organisasi. Namun teori ini juga meng-cover setelah karyawan tersebut menghasilkan (peroductive), terlihat dengan adanya teory achievement sehingga karyawan tersebut juga merasa bangga terhadap diri sendiri sehingga menambah kepercayaan diri karyawan. • Kepemimpinan dalam Organisasi Kepemimpinan sangatlah penting dalam suatu organisasi, seorang manajer misalnya memerlukan kepemimpinan untuk melaksanakan fungsi – fungsi manajemen. Tanpa adanya kepemimpinan hubungan antara tujuan perseorangan dengan tujuan organisasi mungkin menjadi renggang. Adanya kepemimpinan juga dapat memberikan pengarahan terhadap usaha – usaha semua pekerja dalam mencapai tujuan – tujuan oranisasi. Oleh karena itulah kenapa kepemimpinan sangat diperlukan dalam suatu organisasi. • Anggaran Organisasi Anggaran organisasi sangat lekat dengan dana / uang. Peranan uang sangatlah penting dalam suatu organisasi, bisa jadi tujuan dari setiap organisasi juga mengacu pada uang. Di sisi lain, dalam melakukan kegiatan organisasi juga tak lepas dari adanya uang, karena jika tak ada uang maka otomatis kegiatan rutin organisasi bisa jadi tak akan terlaksana. Untuk penyusunan anggaran ada prosedur – prosedur yang harus dilakukan, yaitu : 1. Policy perusahaan harus sesuai dengan program kerja yang menyeluruh dari organisasi. 2. Besarnya uang yang akan di otorisasi harus dibicarakan oleh pimpinan tertinggi di hadapan semua anggota unit pelaksanaan suatu organisasi. 3. Dengan memakai anggaran belanja yang lampau sebagai titik tolak, maka masing – masing divisi menyiapkan anggaran belanjanya masing – masing. 4. Penyerahan anggaran dari masing – masing divisi diberikan pada ppimpinan unit untuk di setujui. 5. Pimpinan unit langsung dapat memberikan revisi – revisi seperlunya. 6. Adanya penyusunan usul anggaran lengkap dari instansi tersebut. 7. Diadakan pengecekan terakhir oleh pimpinan unit terhadap anggaran lengkap versi final. 8. Tahap penyerahan usulan anggaran itu kepada pihak yang berwenang menyetujui dan mengotorisasikan keluarnya uang." www.stialanbandung.ac.id/index.php?...organisasi...organisasi-masa-...

Jumat, 27 April 2012

Proses organisasi


" Dalam Organisasi tentunya terdapat proses-proses yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan. Seperti, Proses mempengaruhi pengambilan keputusan dan komunikasi adalah proses-proses manejerial karena secara nyata dilaksanakan oleh para manajer. Proses-proses ini juga merupakan proses-proses organisasional karena lebih penting daripada manajer individual dalam pengaruhny apada pencapaian tujuan–tujuan organisasi. Ketiga proses organisasi dan manejemen ini merupakan bagian vital sistem organisasi formal dan mempunyai implikasi-implikasi sangat penting terhadap perilaku organisasi.
Didalam proses organisasi terdapat beberapa proses pendukung lainnya yaitu antara lain :
1. Proses memahami
Merupakan proses untuk memmpengaruhi yaitu suatu bentuk kegiatan atau keteladanan yang baik secara langsung atau tidak langsung mengakibatkan suatu perubahan perilaku dan sikap orang lain atau kelompok. Proses ini biasanya diterapkan untuk mengerti suatu bentuk kebiasaan atau perilaku dari anggota organisasi sehingga dapat melihat dan memehami karakterisitik dari sebuah organisasi itu sendiri.
2. Proses Pengambilan Keputusan
Keputusan dari seorang pemimpin tidak datang secara tiba-tiba, tetapi melalui suatu proses. Pengambilan keputusan yang akan diwujudkan menjadi kegiatan kelompok merupakan hak dan kewajiban pucuk pimpinan berupa wewenang dan wewenang itu dapat dilimpahkan.
Pengambilan keputusan oleh seorang pemimpin yang bersifat apriori (berburuk sangka) selalu merupakan proses, baik yang berlangsung dalam pikiran maupun dalam kegiatan oprasioal pemecahan masalah. Proses pengambilan keputusan itu berlangsung dengan Konsep sebagai berikut :
  • Identifikasi dan diagnosis masalah
  • Pengumpulan dan analisis data yang relevan
  • Pengembangan & evaluasi alternantif
  • Pemilihan alternatif terbaik
  • Implementasi keputusan & evaluasi terhadap hasil -hasil
a. Tipe –Tipe Keputusan Manajemen
  • Keputusan-keputusan perseorangan dan strategi
  • Kepusan-keputusan pribadi dan strategi
  • Keputusan-keputusan dasar dan rutin
Sementara itu tahapan-tahapan dalam proses pengambilan keputusan dapat dikemukakan sebagai berikut :
3. Proses Pengambilan Keputusan
a. Model-model Pengambilan Keputusan
  • Relationalitas Keputusan
  • Model-model perilaku pengambilan keputusan
b. Teknik Pengambilan Keputusan
  • Teknik -teknik Kreatif: Brainstorming & Synectics
  • Teknik -teknik Partisipatif
  • Teknik -teknik pengambilan keputusan Modern : Teknik Delphi, Teknik Kelompok Nominal "
Sumber :
dhiazaditya0606.wordpress.com/…/struktur-organisasi-proses-organis
ocw.gunadarma.ac.id/…and…organisasi…/proses-organisasi/view

Kesimpulan / pendapat saya : 

Dalam sebuah organisasi kita dikenal denga sebuah “ proses” ,  semua di awali dengan “ proses “. Misal kita memulai sebuah organisasi tidak langsung terbentuk dan tersusun begitu aja, semua di mulai dengan “ proses “ ada proses awal perkenalan, interaksi antar sesamanya setelah ituu ada di mulai proses pembentukkan misalnya sebagai ketua , wakil , sekretaris , bendahar , seksi seksi yang turut campur dalam sebuah organisasi. Kemudian terbentuklah sebuah organisasi yang terstruktur .
Lalu ada , setelah terbentuknya kepemimpinan terbuatlah struktur – struktur , program kerja , peraturan – peraturan , ancaman hukuman untuk yang melanggar nya semua harus ada dalam sebuah organisasi aga tercapainya visi dan misi organisasi tersebut.
Ada juga sebuah keputusan , yaitu suatu tindakan atau perkataan yang di lakukan seorang pemimpin atau atasan dalam sebuah organisasi , ada beberapa konsep penganbilan keputusan   di antaranya
  • Identifikasi dan diagnosis masalah
  • Pengumpulan dan analisis data yang relevan
  • Pengembangan & evaluasi alternantif
  • Pemilihan alternatif terbaik
  • Implementasi keputusan & evaluasi terhadap hasil -hasil
Namu sering kali kita dengan menggunakan cara untuk pengambilan keputusan  yaitu musawarag dan mufakat atau dengan vooting ( pengambilan suara ) dsb. Bermacam – macam semu namun satu tujuan.
Itulah bagian isi yang terjadi didalam sebuah organisasi , tidak mudah dalam beroganisasi namun sangat erat berkaitan dalam kehidupan kita.

Senin, 23 April 2012

Pelatihan Fasilitator Lingkungan bagi Kelompok Pemuda


"Salah satu indikator sukses sebuah pelatihan adalah peserta didik bisa mengimplementasikan, mereplikasi, dan mengembangkan inovasi konten dan metode pelatihan untuk pencapaian tujuan program yang sedang dikerjakannya.  Pelatihan fasilitator semasa mengikuti program Rare, berhasil "menulari" RMIers junior untuk mengembangkan hal yang sama pada program-program kerjanya di RMI.  Salah satunya program pemantauan DAS Cisadane di Desa Pasir Buncir-Hulu Sungai Cisadane yang terletak di kawasan  hutan pegunungan Gede-Pangrango.
Untuk menggalang gerakan sosial dikalangan generasi muda di Desa Pasir Buncir, tim program akan menyelenggarakan pelatihan fasilitator lingkungan.  Pelatihan ini akan dilakukan dalam 3 seri, yang diselengarakan dalam 3 ( tiga ) minggu berturut-turut setiap akhir pekannya.  Berikut kerangkan kerja dari pelatihan ini :
TOR “Pelatihan Fasilitator Bagi Kelompok Pemuda”     Panjang sungai Cisadane adalah 137 Km dengan hulu yang berasal dari gunung Salak dan Pangrango ini berasal dari Kabupaten Bogor, sebelah Selatan Kabupaten Tangerang serta mengalir ke Laut Jawa. Fluktuasi aliran Sungai Cisadane sangat bergantung pada curah hujan di daerah tangkapannya. Masyarakat secara umum di wilayah hulu DAS Cisadane di kaki gunung Pangrango sangat bergantung pada sungai Cisadane dan sumberdaya alamnya. Hal ini dapat diketahui dari masih banyaknya masyarakat yang memanfaatkan lahan di wilayah ini untuk perkebunan dan memanfaatkan sungai untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Namun tidak terlepas dari pada itu, pentingnya menjaga keberlanjutan fungsi dan manfaat DAS Cisadane dari ancaman kerusakan maka, diperlukan adanya kegiatan konservasi yang dilakukan bersama masyarakat sekitar DAS.   Adanya dialog dan konsultasi dalam bentuk pelatihan antara masyarakat dengan pemerhati konservasi dapat menciptakan kesempatan untuk pelaksanaan konservasi yang lebih efektif. Sebagai langkah awal, dapat dimulai dengan mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang kebutuhan lokal, persepsi, pengetahuan, sistem-sistem nilai; dan untuk menyarankan para pihak terkait yang lain untuk berbagi tentang wawasan ini (Sheil dkk., 2004). Selanjutnya adalah membantu membangun informasi lokal dan menjelaskan implikasi yang lebih luas mengenai pemeliharaan status dan sumber daya alam tertentu dari suatu lokasi atau suatu lanskap yang terus berubah melalui dibangunnya kelompok besar fasilitator agen perubahan di masyarakat hulu DAS Cisadane bagian kaki Gunung Pangrango.   Fasilitator adalah orang yang memberikan bantuan dalam memperlancar proses komunikasi sekelompok orang, sehingga mereka dapat memahami atau memecahkan masalah bersama-sama. Peran fasilitator dalam membangun informasi lokal sangat penting karena merupakan orang yang dapat menata situasi belajar bagi sekelompok orang yaitu masyarakat lokal, sehingga tercipta pemahaman yang lebih baik dan agen perubahan di tingkatan lokal setempat.   Sehubungan dengan pelaksanaan konservasi dengan kolaborasi bersama masyarakat, maka RMI-The Indonesian Institute for Forest and Environment ingin melaksanakan kegiatan pelatihan fasilitator bagi anak-anak muda lokal yang di dalamnya mengajak anak-anak muda untuk mengenal kearifan lokal, sejarah maupun filosofi sebagai pendekatan untuk menuju pengelolaan lingkungan berbasis kearifan lingkungan. Pelatihan ini juga bertujuan untuk meningkatkan pemahaman akan konservasi sumberdaya alam, membangun informasi lokal, serta membentuk kelompok pecinta DAS.   Tujuan: 1.     membentuk kelompok besar pecinta DAS di wilayah hulu Sungai Cisadane di bagian kaki gunung Pangrango; 2.     meningkatkan kemampuan peserta dalam memfasilitasi; dan 3.     untuk memberi motivasi peserta agar dapat berperan aktif dalam kegiatan konservasi DAS di daerahnya masing-masing.   PesertaPeserta kegiatan ini meliputi anak-anak muda lokal yang merupakan masyarakat dampingan RMI di wilayah hulu DAS Cisadane di bagian kaki gunung Pangrango. Wilayah ini terdiri dari Desa Wates Jaya, Desa Pasir Buncir dan Desa Srogol dan Kampung Cibandawa (SMA Harapan Bangsa). Jumlah target peserta adalah 30 orang yang terdiri dari laki-laki 20 orang dan perempuan 10 orang, dengan usia 15-30 tahun.   Kriteria Peserta Adapun peserta yang akan mengikuti kegiatan ini terlebih dahulu menyepakati kriteria seperti di bawah ini:
1.    bersedia mengikuti kegiatan selama tiga kali sesi pelatihan;
2.    memperoleh izin atau dukungan dari pejabat lokal setempat seperti RT/RW;
3.    mengisi formulir peserta;
4.    membuat biodata diri (nama, alamat, TTL, Pendidikan terakhir, aktivitas kegiatan sehari-hari yang dilakukan saat ini, dll); dan
5.    membuat cerita mengenai persoalan lingkungan di sekitar tempat tinggal.
  Waktu dan Pelaksanaan Waktu pelaksanaan kegiatan terbagi dalam tiga kali sesi pelatihan dalam waktu yang berbeda yaitu sesi pertama pada tanggal 26-27 Maret 2011, 9-10 April 2011, dan 23-24 April 2011. Tempat pelaksanaan kegiatan adalah di Kampung Pendidikan Lingkungan, Desa Cimande hilir dan di Kelompok Tani Sangga Buana, Karang Tengah, Cilandak.   Capaian yang ingin diraih 1.     terbangun pemahaman anak-anak muda lokal dalam pelaksanaan konservasi secara efektif khususnya pada wilayah DAS Cisadane; dan 2.     tercipta sekelompok pemuda yang dapat membangun informasi lokal dan menjelaskan implikasi yang lebih luas mengenai pemeliharaan status dan sumber daya alam tertentu di lokasi sekitar tempat tinggalnya; 3.     dapat memulai melakukan kegiatan konservasi secara efektif di lokasi sekitar tempat tinggal yang melibatkan masyarakat di kampung-kampung tempat tinggalnya.   Untuk Seri 1 pelatihn ini akan diselenggarakan pada hari Jum,at, 25 Maret 2011- Minggu, 27 Maret 2011.  Dengan rancangan kegiatan sebagai berikut :   Hari 1 Tujuan utama ·         Mengakrabkan para peserta ·         Menggugah peserta agar lebih menyadari akan adanya persoalan lingkungan di wilayah masing-masing. ·         Meningkatkan semangat aktivisme peserta untuk melakukan aksi ·         Meningkatkan pemahaman akan organisasi   Catatan pra pelaksanaan : 1) Slogan Bung Karno dijadikan spanduk !!! 2) Peserta diminta membawa con-block masing2 1 buah dari sekretariat menuju fasilitas untuk game Rawa Beracun. 3) Kedisiplinan selama kegiatan dijaga. Konsekuensi juga berlaku untuk fasilitator.  "

KOMPUTER DAN MASYARAKAT


Komputer

Komputer adalah alat yang dipakai untuk mengolah informasi menurut prosedur yang telah dirumuskan. Kata computer semula dipergunakan untuk menggambarkan orang yang perkerjaannya melakukan perhitungan aritmatika, dengan atau tanpa alat bantu, tetapi arti kata ini kemudian dipindahkan kepada mesin itu sendiri. Asal mulanya, pengolahan informasi hampir eksklusif berhubungan dengan masalah aritmatika, tetapi komputer modern dipakai untuk banyak tugas yang tidak berhubungan dengan matematika.
Dalam definisi seperti itu terdapat alat seperti slide rule, jenis kalkulator mekanik mulai dari abakus dan seterusnya, sampai semua komputer elektronik yang kontemporer. Istilah lebih baik yang cocok untuk arti luas seperti "komputer" adalah "yang memproses informasi" atau "sistem pengolah informasi."

Kata "Komputer"                                                                       

Selama bertahun-tahun sudah ada beberapa arti yang agak berbeda pada kata 'komputer', dan beberapa kata berbeda untuk hal kami sekarang biasanya disebut komputer.
Misalnya "computer" secara umum pernah dipergunakan untuk bermaksud orang memperkerjakan untuk melakukan perhitungan aritmatika, dengan atau tanpa mesin membantu. Menurut Barnhart Concise Dictionary of Etymology, kata tersebut digunakan dalam bahasa Inggris pada tahun 1646 sebagai kata bagi "orang yang menghitung" dan lalu menjelang 1897 juga untuk "alat hitung mekanis". Selama Perang Dunia II kata tersebut menunjuk kepada para pekerja wanita AS dan Inggris yang pekerjaannya memperhitungkan jalan artileri perang besar dengan mesin seperti itu.
Charles Babbage mendesain salah satu mesin menghitung pertama disebut Mesin Analitikal, tetapi karena masalah teknologi tidak dibuat seumur hidupnya. Berbagai alat mesin yang sederhana seperti slide rule baik juga sudah menyebut komputer. Di beberapa kasus mereka diserahkan ke sebagai "komputer analog", sewaktu mereka melambangkan nomor oleh continuous kuantitas-kuantitas fisik daripada di samping digit biner yang berlainan. Apa sekarang menyebut "komputer" saja secara umum pernah menyebut "komputer digital" untuk membedakan mereka dari alat lain ini (yang masih dipakai di bidang analog pengolahan tanda, misalnya).
In yang memikirkan kata lain untuk komputer, itu ialah harga mengamati bahwa di bahasa lain kata yang dipilih selalu tidak mempunyai arti harfiah sama sebagai kata Bahasa Inggris. Dalam Bahasa Perancis misalnya, kata ialah "ordinateur", yang berarti kira-kira "organisator", atau "memisahkan mesin". Pada bahasa Spanyol digunakan kata "ordenador", dengan arti sama, walaupun di beberapa negara mereka menggunakan anglicism computadora. Dalam Bahasa Italia, komputer ialah "calcolatore", kalkulator, menekankannya computational menggunakan di balik yang logis seperti penyortiran. Dalam Bahasa Swedia, komputer dipanggil "dator" dari "data". Atau paling tidak pada tahun 1950-an, mereka disebut "matematikmaskin" (mesin matematika). Dalam Bahasa Tionghoa, komputer dipanggil "tien nau" atau suatu "otak listrik". Dalam Bahasa Inggris, kata lain dan frase sudah bekas, seperti "mesin pengolahan data".
Komputer ialah sebarang peralatan/mesin/alat yang digunakan untuk memproses maklumat/informasi berpandukan kepada prosedur/arahan yang ditetapkan.

Mukadimah

Seseorang pemilik komputer peribadi perlu mengenali komponen-komponen komputernya yang berlainan. Pengetahuan mengenai nama, bentuk fizik serta fungsi komponen-komponen komputer peribadi akan membantu seseorang apabila dia berhadapan dengan masalah atau ketika menggunakan komputer peribadi yang lain. Pengetahuan ini juga akan menjadikan seseorang itu lebih yakin apabila menggunakan komputer multimedia apatah lagi sekiranya komputer itu bukanlah yang sering digunakan olehnya sebelum ini. Lebih khas lagi bagi guru-guru untuk tujuan pengajaran dan pembelajaran. Dengan itu mari kita menyelami pengetahuan mengenai komponen-komponen asas yang terdapat pada sesuatu komputer peribadi.
Pada dasarnya, perkataan komputer bermaksud ahli kira (compute). Ahli kira bertugas untuk melakukan pengiraan matematik samada dengan pertolongan alat mekanik atau tidak. Seterusnya hasil kiraan dialih ke mesin. Pada asalnya, tugas "komputer" hanyalah khusus kepada penyelesaian matematik, tapi komputer moden digunakan untuk pelbagai tugas lain yang tidak berkaitan dengan matematik.

Definisi

Takrifan asal Komputer, seperti yang disebut di atas, hanya merangkumi peralatan khusus yang boleh mengira(compute) satu fungsi(single tasking) atau berbilang fungsi(multi tasking) yang terhad. Sekiranya mengambil kira Komputer moden, salah satu ciri-ciri yang membezakannya dengan komputer awal ialah: sekiranya dimasukkan dengan perisian-perisian(software) yang sesuai, komputer moden berkemampuan untuk meniru (emulate) sebarang pengiraan. Namun kemampuan ini dibatasi oleh kapasiti muatan storan(hard disk) , memori (ram) serta kelajuan pemprosesan (processor). Dalam erti kata lain, kemampuan ini boleh diguna sebagai ujian untuk membezakan komputer "serba-guna" dengan komputer awal yang hanya khusus untuk kerja-kerja tertentu. Komputer juga boleh definisikan sebagai satu sistem yang mengendalikan simbol-simbol elektronik dengan cepat dan tepat dan direka khas untuk menerima, memproses, menyimpan dan mengeluarkan hasil(output)
Lihat
Sejarah perkembangan komputer.

Penggunaan Komputer

Pada awalnya, komputer digit elektronik, dengan saiz dan kosnya yang besar, hanya digunakan untuk pengiraan saintifik, selalunya untuk tujuan ketenteraan, contohnya ENIAC.






Di tengah arus globlisasi dan teknologi informasi yang pesat , kita harus mengali manfaat komputer dan masyarakat secara optimal.Karena di era yang serba digital ini , segala sesuatu nya pastilah memiliki keterkaitan dengan dunia komputer.Tidak ada satu bidang kehidupan yang terlepas dari peranan komputer, terutama jika dikaitkan dengan masalah administrasi.
Sayangnya, peran dan manfaat komputer bagi masyarakat ini belum banyak dirasakan ketika harus berkaitan dengan birokrasi pemerintahan.Fungsi komputer yang ada di beberapa kantor pemerintah, nampaknya baru sekedar sebuah aksesories dan belum diberdayakan secara optimal. Akibatnya, ketika harus berhubungan dengan dunia birokrasi ,masyrakat masih harus berhadapan dengan sistem yang bersifat konvensional dan tidak efisien.
Hal ini di tandai dengan belum terintegrasinya sistem administrasi pemerintah. Masih banyak instansi menggunakan menejement kearsipan berbasis pencatatan dalam buku. Akibatnya, masih banyak ditemukan instansi yang harus kerepotan dalam mengurus tumpukan dokumen usang yang seharusnya sudah tidak diperlukan lagi.Hal ini seperti khususnya masih banyak ditemukan instansi level bawah seperti kelurahan dan kecamatan.
Penyebabnya gagapnya pengusaan komputer     
Terdapat bebrapa hal yang menyebabkan masih lemahnya pemanfaatan komputer dalam proses pelayan masyarakat di instansi pemerintah.Di mana hal ini berdampak pada masih berbelitnya segala urusan yang terkait dengan urusan birokrasi pemerintah. Dan biasanya ,kerumitan tersebut menjadi pangkal terjadinya korupsi di indonesia.
Beberapa hal yang menghambat  proses penggunaan komputer di instansi pemerintah adalah :
1.      Minimnya sumber daya manusia yang memiliki kompetensi di bidang teknologi terkini,hal ini karena sebagian besar pegawai pemerintah memiliki latar belakang pendidikan yang rendah dan berasal dari usia yang tidak produktif untuk belajar menerima hal  yang bersifat baru .

2.      Mental korup yang kuat,menjadikan masalah kerumitan birokrasi menjadi sebuah hal yangs disengaja .

3.      Belum meratanya pembangunan teknologi informasi khusunya di wilayah pedesaan dan kawasan luar jawa.Sehinngga masih menyulitkan untuk menciptakan sistem yang terintegrasi secara menyeluruh antar instansi pemerintah.

4.      Masih rendahnya masyarakat yang melek komputer , sehingga sebagian masyarakat masih memilih untuk mendapatkan pelayanan dengan sistem konvensional berbasis pencatan paper atau kertas.

Pendahuluan
Masih terbayang dalam benak kita, bagaimana kondisi masyarakat kita saat Internet belum begitu berkembang. Komputer hanyalah media otomasi pekerjaan administratif rutin, sedikit (atau banyak...?) sebagai  media hiburan, penyimpanan data, atau menyelesaikan aktivitas khusus semacam desain. Jaringan komputer pun terbatas pada lingkungan kantor saja. Saat itu, kita sudah merasakan manfaat nyata komputer, dan mungkin dapat dengan bangga mengatakan “komputer adalah asisten pribadi saya”.
Saat ini, di mana tuntutan masyarakat telah demikian berkembang, membawa kecenderungan perkembangan jaringan komputer memiliki skala yang lebih luas dari yang dapat kita bayangkan sepuluh atau lima belas tahun yang lalu. Jumlah komputer yang terhubung ke Internet menjadi sedemikian banyaknya. Masyarakat mulai membentuk komunitasnya sendiri di dunia maya, paralel dengan kehidupan keseharian mereka. Perkembangan terbaru dunia komputer dan Internet pun mereka cari untuk mengeksploitasi manfaatnya. Singkatnya, urusan yang satu ini menjadi sedemikian penting untuk dilakukan, semacam kebutuhan pokok sehari – hari bagi mereka.
Aspek teknologi menjadi pertimbangan utama sehingga aspek sosial berkomputer dan berinternet cenderung tesisihkan. Artinya, masyarakat kita belum memiliki kesiapan secara kultural untuk menghadapi serbuan nilai – nilai baru yang tadinya tidak terlalu merisaukan. Minimnya antisipasi terhadap hal ini memberikan kita 2 masalah mendasar yang harus segera diatasi. Masalah yang penulis yakini memiliki korelasi satu sama lain.
Pertama, isu privasi menjadi semakin penting dan membutuhkan perlindungan yang proporsional. Masalah yang krusial mengemuka adalah sejauh mana batasan privasi individu dalam konteks ruang dan waktu serta nilai sosial yang diyakini masyarakat, siapa yang berhak menegakkan aturannya, kendala perlindungan privasi dalam perspektif teknologi, kondisi apa yang menggugurkan privasi seseorang / kelompok.
Kedua, membangun ‘segitiga kepercayaan’ antara individu dengan komputer, komputer dengan masyarakat serta individu dengan masyakarat melalui mediasi komputer. Meskipun kendala ruang dan waktu telah diklaim teratasi oleh jaringan Internet, namun dalam interaksi sosial tetap membutuhkan aspek psikologis setiap pelaku, konteks ruang dan waktu masing – masing, aspek historis serta kebutuhan akan media komputer dan Internet yang layak dipercaya.
Isu Privasi dan Perlindungannya
Menurut Standing Committee on Human Rights and The Status of Persons with Dissabilities, privasi adalah “inti dari nilai manusia yang menjiwai perlindungan martabat dan otonomi manusia”. Sedangkan Profesor Alan Westin, pakar hukum dan pemerintahan dari University of Columbia mendefinisikan privasi sebagai “hak individu untuk menentukan informasi pribadi yang boleh atau tidak boleh diketahui publik”. Dalam perspektif sejarah, perumusan batasan ini sampai sekarang masih menyisakan perdebatan yang cukup hangat. Pemerintah sebagai pihak yang kontra mengedepankan alasan – alasan keamanan negara sebagai pembenaran terhadap aktivitas pengawasan dinamika masyarakat beserta atribut informasi yang melekat padanya. Senada dengan pemerintah, kalangan bisinis pun ingin memperoleh manfaat semaksimal mungkin atas informasi tentang para pelanggannya sebagai imbalan atas jasa yang mereka tawarkan. 
Pihak pro yang diwakili oleh ahli hukum dan masyarakat yang peduli atas hak – hak mereka, mengambil sudut pandang privasi sebagai sebuah kekayaan intelektual atau hak milik pribadi. Hak ini setara dengan hak – hak individu lainnya dalam konteks negara demokrasi, seperti hak mengeluarkan pendapat, hak untuk menikmati hidup layak, yang dalam hal ini dapat dipersepsikan juga sebagai hak untuk menyendiri (the right to be left alone) serta melindungi kepentingan pribadinya dari gangguan eksternal, dalam batas tertentu. Batas – batas yang samar dalam argumen kedua kubu membawa perdebatan menuju pada resolusi yang lebih moderat: keseimbangan antara hak asasi dengan peredaran informasi secara bebas.
Wujud konkritnya adalah disahkannya peraturan yang melindungi hak privasi individu. Misalnya, Amerika Serikat memiliki antara lain Privacy Act (1974), Electronic Communications Privacy Act (1986),  dan Childrens’s Online Privacy Protection (1994), sementara Uni Eropa memiliki European Privacy Directive 8 (1998).  Dampak signifikannya terhadap perlindungan privasi baru akan terasa bilamana hukum menjadi rujukan utama dalam penanganan masalah sosial. Penegakan hukum yang konsisten sangat berarti dalam menjembatani asimetri transaksi sosial antara (sekelompok) individu di satu sisi dengan pihak – pihak pengguna informasi publik di sisi lain. Posisi tawar masyarakat akan sedikit meningkat. Namun demikian, penegakan hukum saja tidaklah mencukupi selama para pelaku bisnis masih saja berkeinginan mengeksploitasi hak – hak individu yang telah dilindungi dengan motifnya masing – masing. Dalam perspektif pelaku, dibutuhkan suatu niat baik untuk itu. Sementara dari sisi masyarakat, diperlukan mekanisme kontrol. Alasan lain adalah model penegakan hukum formal yang dipandang terlalu kaku dan lama prosesnya dibandingkan pergerakan arus informasi yang sedemikian cepat. Atas kendala – kendala ini, hadir strategi berikutnya: self-regulation.
Self-regulation (swa-regulasi) merupakan mekanisme menyerahkan penegakan aturan perlindungan privasi kepada mereka yang justru berpeluang melakukan pelanggaran privasi individu. Efek yang diharapkan dari penerapannya adalah respon yang cepat terhadap perkara yang menjurus kepada penyerangan privasi. Secara abstrak, hal ini diwujudkan dalam penggalian kode etik dalam berbisnis, yang mencerminkan bagaimana mereka mencapai tujuan bisnis yang ditetapkan. Bagaimana mereka menggali nilai – nilai perusahaan yang diyakini serta memasukkannya ke dalam kultur perusahaan. Secara konkrit, kode etik tersebut diimplementasikan secara integral ke dalam kebijakan strategis, taktis dan operasional perusahaan tentang bagaimana mereka mengelola informasi atas masyarakat secara sah dan etis. Dengan transparansi yang telah menjadi ciri era informasi, masyarakat sendirilah yang akan mengawasi sejauh mana konsistensi perusahaan dalam melaksanakan kode etiknya. Sangat mungkin terjadi, perusahaan yang terbukti tidak dapat dipercaya dalam mengelola atribut informasi yang dimiliki masyarakat akan kehilangan kepercayaan dan berujung pada hilangnya sumber penghasilan mereka.
Hampir serupa dengan legislasi, konsep swa-regulasi pun memerlukan 3 elemen penting: seperangkat aturan privasi yang bersumber dari praktek – praktek pengelolaan informasi yang adil, metode penegakannya, serta mekanisme penengahan konflik yang independen.  Agar penerapannya berlangsung dengan lancar, diperlukan beberapa persyaratan. Pertama, dibutuhkan penerapan kode etik perlindungan privasi bersama dalam suatu sektor bisnis, sehingga tidak ada ketimpangan antarperusahaan yang dapat memicu persaingan tak sehat. Kedua, penegakan standar privasi harus dilakukan oleh lembaga independen di luar sektor bisnis tersebut. Terakhir, keterbukaan aturan dan implementasi syarat pertama dan kedua  bagi masyarakat. 
Secara umum, kode etik yang dapat dipakai untuk menjaga konsistensi perusahaan / organisasi dalam melindungi privasi adalah bahwasannya mereka harus:
1.       bertanggung jawab terhadap semua informasi perseorangan yang mereka miliki.
2.       mengetahui tujuan pengumpulan dan pemrosesan informasi tersebut.
3.       mengumpulkan informasi dengan sepengetahuan dan ijin dari pemiliknya (kecuali dalam kondisi tertentu yang telah disepakati).
4.       membatasi kuantitas informasi sejumlah yang diperlukan dalam melaksanakan tujuan di atas.
5.       menghindari pemakaian informasi yang menyimpang dengan tujuan semula.
6.       menyimpan informasi dalam jangka waktu yang ditentukan berdasarkan kebutuhan mencapai tujuan.
7.       memastikan informasi tersebut akurat, lengkap dan terkini.
8.       menjaga / melindungi informasi tersebut  dengan sebaik – baiknya.
9.       bersifat terbuka dalam kebijakan dan prakteknya.
10.   mengijinkan subjek data untuk mengakses data miliknya serta mengubahnya bila diperlukan.
Pada bagian berikutnya, kita akan membahas bagaimana membangun kepercayaan dalam dunia internet dalam kerangka permasalahan perlindungan privasi dan  proses interaksi sosial yang sehat.


Ø  KEJAHATAN KOMPUTER, ETIKA DAN MASYARAKAT

  1. Pengaruh Komputer Pada Masyarakat
      Aplikasi social dari komputern termasuk menggunakan komputer dalam memecahkan masalah sosial seperti masalah kejahatan.Dampak social ekonomidari komputer memberikan pengaruh dari masyarakat termasuk dari penggunakan komputer.Contoh komputerisasi proses produksi memiliki dampak negatif seperti berkurangnya lahan kerja bagi manusia. Hal ini disebabkan karena pekerjaan yang bias dilakukan oleh manusia sekarang dilakukan oleh komputer. Dampak positifnya yaitu konsumen diuntungkan dengan hasil produk yang berkualitas dan memiliki harga yang lebih murah. 
  • Aplikasi komputer didalm masyarakat
   Komputer memiliki banyak dampak yang menguntungkan dalam masyarakat ketika digunakan untuk menyelesaikan masalah kemanusiaan dan social. Aplikasi social yang dapat digunakan dalam komputer seperti diagnosa kedokteran, CAT, rencana program pemerintahan, kontrol kualitas dan pelaksanaan undang-undang. Komputer bias digunakan untuk mengontrol kejahatan melalui bermacam-macam pelaksanaan undang-undang atau hokum yang mengizinkan penegak hokum untuk mengidentifikasi dan bertindak cepatuntuk bukti dari kejahatan. Komputer juga digunakan untuk memantau tingkat polusi udara dan air. 
  • Pengaruh komputer pada pekerjaan dan hasil produksi
      Pengaruh komputer pada pekerjaan dan halis produksi secara langsung  dapat dilihat pada penggunaan komputer untuk otomatisasi aktif. Tidak ada keraguan bahwa penggunaan komputer telah menghasilkan pekerjaan baru dan menambah hasil produksi, dsementera itu dilain pihak mengurai kesempatan kerja yang menyebabkan banyaknya pengangguran. Para pekerja yang dibutuhkan biasnya harus memiliki keahlian analisis system, program komputer dan menjalankan komputer
  • Pengaruh pada persaingan
Komputer mengizinkan perusahaan besar untuk menjadi lebih efisien atau strategi memperoleh keuntungan dari pesaing. Hal ini bias memiliki beberapa dampakanti persaingan. Bisnis perusahaan kecil yang bias bertahan dikarenakan ketidak efisienan dari perusahaan besarapakah sekarang dikendalikan atau diserap oleh perusahaan besar. 
  • Pengaruh pada kualitas hidup
Komputer hanyalah sebagian yang bertanggung jawab sebagai standar hidup yang tinggi dan pertambahan waktu luang untuk waktu orang yang santai. Komputer dapat menjadi peningkatan dalam kualitas hidup karena mereka dapat meningkatkan kondisi kualitas pekerjaan dan kandungan aktivitas kerja. 
  • Pengaruh pada kebebasan
Informasi rahasia yang dimiliki seseorang didalam pusat data komputer pemerintah, dan bisnis pribadi perwakilan. Perusahaan dapat terjadi penyalah gunaan dan ketidak adilan lainnya. Akibat dari pelanggaran tyerhadap kebebasan.   


 Pekerjaan dan Produktivitas 
Aplikasi Sosial Individu Pribadi  Persaingan Kualitas Hidup Kriminal Dampak Komputer Pada Masyarakat
 

  1. Kejahatan Komputer
      Kejahatan terhadap computer dapat menimbulkan ancaman karena merupakan tindakan yang tidak bertanggung jawab terhadap sekelompok kecil pengguna computer dan seseorang dapat mengambil keuntungan di akibatkan tersebut.
  • Kejahatan computer  pada bidang hukum
Dalam sebuah pembukaan hukum mengatakan bahwa kejahatan kompuetr meliputi acces dari dokumen penting dalam komputer (Digunakan oleh pemerintah federal)  atau pengoperasian.
  • Contoh – contoh kejahatan komputer
    1. Pencurian uang
    2. Virus computer
    3. Layanan pencurian
    4. Pencurian data dalam program
    5. Memperbanyak program
    6. Mengubah data
    7. Pengrusakan program
    8. Pengrusakan data
    9. Pelanggaran terhadap kebebasan
    10. Pelanggaran trhadap undang – undang atau hukun internasional
  • Sistem informasi dan kejahatan komputer
Kejahatan terhadap komputer dan penjahat komputer  merupakan tantangan utama terhadap perkembangan sistem informasi. Perkembangan sistem, serta sistem akutansi haruslah benyak memggunakan  cara pengontrolan dan merundingkan sebelum sistem tersebut dibangun dan merawat sistem keamanaannya.