Kamis, 07 November 2013

sistem informasi dan akuntansi

Bab 1  Mengenal sistem informasi akuntansi Proses bisnis dan sistem informasi akuntansi Prosese bisnis (business process) adalah ururtan aktivitas yang di laksanakan oleh suatu bisnis untuk memperoleh , menghasilkan , serta menjual barang dan jasa.biasanya proses bisnis di manfaatkan akuntan untuk siklus transaksi.siklus transaksi (transaction cycles) mengelompokkan kejadia – kejadian terkait yang pada umumnya terjadi dalam suatu urutan tertentu.kejadian (events) adalah aktivitas yang terjadi pada suatau waktu tertentu.terdapat tiga siklus transaksi utama : a. Siklus pemerolehan / pembelian ( acquisition/pirchasing cycle) adalah proses pembelian dan pembayaran untuk barang – barang atau jasa. b. Siklus konversi (conversion cycle ) adalah proses mengubah sumber daya yang di peroleh menjadi barang-barang atau jasa. c. Siklus perolehan (revenue cycle) adalah proses menyediakan barang atau jasa untuk para pelanggan dan menagih uangnya. Sistem INFORMASI MANAJAMEN Sim (MANAGEMENT INFORMATION SYSTEM – Mis) Adalah suatu sistem yang menangkap data tentang satu organisasi,menyimpan danmemelihara data , serta menyediakan informasi yang berguna bagi manajemen . Sim dapat di pandang sebagai suatu kumpulan subsistem yang menyediakan informasi untuk fungsi – fungsi seperti produksi , pemasaran , sumber daya manusia , serta akuntan dan keuangan. Antara proses bisnis dan SIM sangatlah berkaitan . SIM menangjap data tentang proses bisnis organisasi.data di kumpulkan , diikhtisarkan , dan diorganisasikan untuk menghasilkan informasi yang memb antu organisasi dalam memonitor dan mengendalikan proses – proses bisnisnya.  Lingkup Sistem Informasi Akuntansi Informasi akuntansi merupakan bagian utama dari perangkat informasi yang di perlukan oleh semua pengguna , para akuntan berada di posisi yang baik untuk meningkatkan nilai pelayanan merekadengan memperluas fokus mereka dan mempertimbangkan keseluruhan proses bisnis.banyak perusahaan kini berusaha untuk mengkonversi sistem informasi mereka yang terpancar menjadi sistem perencanaan sumber daya perusahaan (enterprise resourch planing – ERP system ) adalah suatu sistem manajemen bisnis yang mengintegrasikan semua ospek proses bisnis perusahaan termasuk subsistem – subsistem .  Penggunaan sistem informasi akuntansi Beberapa yang dikerjakan SIA yaitu 1. Membuat laporan eksternal 2. Mendukung aktivitas rutin 3. Mendukung pengambilan keputusan 4. Perencanaan dan pengendalian 5. Menerapkan pengendalian internal  Aplikasi dan peranti perangkat lunak akuntansi Aplikasi (Application ) adalah program komputer yang di gunakan untuk memenuhi keprluan – keperluan tertentu.interaksi antara sistem akuntansi dan seorang pengguna terutama terdiri atas pencatatan kejadian , pengentrian informasi tentang pemasok , pelanggan , karyawan dan produk , pencetakan dokumen , pencetakan laporan , dan pelaksanaan permintaan informasi khusus untuk suatu maksud.  Peran akuntan dalam hubungan nya dengan SIA 1. Akuntan sebagai pengguna 2. Akuntan sebagai manajer 3. Akuntan sebagai konsultan 4. Akuntan sebagai evaluator 5. Akuntan sebagai penyedia jasa akuntasi dan perpajakan BAB 2  Proses bisnis dan data sia Proses dan kejadian bisnis Proses bisnisn merupakan seperangkat aktivitas yang di lakukan oleh suatu bisnis untuk memperoleh , menghasilkan , serta menjual barang dan jasa.satu cara penting untuk mempelajari proses bisnis perusahaan adalah dengan berfokus pada siklus transaksi. Siklus pendapatan a. Merespons permintaan informasi dari pelanggan . b. Membuat perjanjian dengan para pelanggan untuk menyediakan barang dan jasa di masa mendatang. c.menyedikan jasa atau mengirimkan barang ke pelanggan d. Menagih pelanggan e. Melakukan penagihan uang f. Menyetorkan uang ke kas bank g.menyusun laporan. Siklus pemerolehan a.mendiskusikan dengan para pemasok. b.memproses permintaan c.membuat perjanjian dengan pemasok untuk membeli barang atau jasa di masa mendatang d.menerima barang atau jasa dari pemasok e.mengkaui klaim atas barang dan jasa yang di terima f.memilih faktur – faktur yang akan di bayar g. Menulis cek Pengidentifikasian Kejadian Dalam Proses Bisnis Akuntansi pada dasarnya adalah suatu sistem informasi dan sangat penting bagi para akuntan untuk mengetahui bagaimana sistem informasi beroperasi.para akuntan harus terbiasa dengan proses bisnis sebelum mereka dapat mengevaluasi atau mendesain satu sistem informasi akuntansi.cara sistematis untuk memisahkan suatu proses dalam satu rangkaian kejadian . Pedoman mengakui kejadian Pedoman 1. Kenali kejadian pertama dalam suatu proses ketika seseorang atau suatu departemen dalam sebuah organisasi menjadi bertanggung jawab terhadap suatu aktivitas. Pedoman 2. Abaikan aktiviras yang tidak memerlukan keikutsertaan agen internal. Pedoman 3.kenali suatu keajadian baru ketika tanggung jawab di pindahkan dari satu agen internal ke agen internal lainnya. Pedoman 4. Kenali kejadia baru ketika suatu proses sudah disela / diinterupsi dan di lanjutka kemudian oelh agen internal yangs ama.setelah intrerupsi , seseorang di luar organisasi atau proses itu mungkin memulai proses tersebut.sebagai alternatif, proses itu dapat dilanjutkan pada suatu waktu yang sudah di jadwalkan. Pedoman 5.gunakan satu nama kejadian dan uraian yang mencerminkan sifat umum dari kejadian tersebut.  Pengorganisasian Data Dalam SIA SIA merekam data tentang berbagai kejadian yang telah di bahas , dimana sia membuat perjnajian dengan pelanggan , jumlah terutang dalam pelanggan . Sistem manual untuk siklus pendapatan dan buku besar Buku besar akuntan memuat kejadian yaitu menerima dan mencatat pesanan penjualan , pengiriman , pembuatan pesanan pembelian dan menerima kas. Dalam sia manual yang tradisonal , informasi tentang kejadian bisnis pertama di tangkap dalam dokumen besar. Buku besar piutang usaha di organisasikan berdasarkan pelanggan.semua penjualan dan penagihan kas untuk pelanggan tertentu di pindahkan ke suata halaman yang di pelihara untuk pelanggan itu untuk menelusuri berapa saldo yang sudah jatuh tempo.  Arsip dalam sia yang terkomputerisasi  Bebrapa nama yang di pakai dalam suatu sistem yang terkomputerisasi  Entity (entitas)  Field  Record  File  Transaction file  Master file  Reference data  Reference field  Summary data (data ringkasan)  Summary field ( field ringkasan)  jenis – jenis file dan data File induk Mempunyai ciri – ciri : a. Data permanen b. Tidak menyediakan perincian transaksi c. Memiliki karakteristik data d. Barang / jasa di peroleh , di buat atau di jual selama kejadian siklus transksi e. Agen eksternal adalah orang – orang atau unit organisasi yang berada di luar perusahaan. f. Agen internal adalah orang – orang atau unit organisasi yang bertanggung jawab atas berbagai kejadian di dalam suatu proses bisnis. File transaksi Mempunyai ciri – ciri : a. Menyimpan data tentang kejadian b. Mencakup suatu field untuk tanggal transaksi c. Kejadian berlangsung dalam suatu urutan tertentu  Manfaat pemisahan informasi ke dalam record induk transaksi Pemahaman mengenais bagaimana file induk dan transaksi bekerja sama adalah penting untuk meneliti suatu aplikasi akuntansi dan harus di capai dalam konteks proses bisnis yang sedang di pelajari. Kejadian dam aktivitas Pencatatan Mengacu pada penyiapan dokumen sumber dan / atau penyimpanan data kejadian dalam file transaksi . Pembaruan Mengacu pada tindakan mengubah data ikhtisar di suatu file induk untuk mencerminkan pengaruh dari kejadian. Pemeliharaan file Mencakup menambahkan record induk, mengubah data acuan di dalam records induk , dan menghapus records induk. Bab 3  Mendokumentasikan Sistem Akuntansi Mengorganisasi informasi tentang proses isnis dalam bentuk grafis yang mudah dipahami dan memahami paparan grafis yang telah dikembangkan oleh pihak laen. Proses pembuatan diagram sistem mempunyai banyak manfaat. Untuk para akuntan dalam perannya sebagai evaluator sistem data dan sebagai auditor, diagram aktivitas memberikan cara yang lebih sistematis untuk menganalisis proses-proses yang erjadi didalam perusahaan. Diagram tersebut akan menyoroti aspek-aspek penting dari suatu proses bisnis(seperti tanggung jawab, kejadian, dokumen, dan tabel-tabel). Akuntan seringkali memperoleh informasi dari berbagai macam sumber. Dengan menyatukan informasi dan mengembangkan diagram, mereka dapat memperoleh suatu pemahaman yang lebih baik dari sebuah sistem. Diagram aktivitas bersifat sederhana dan mudah dibaca oleh para pemakai dengan sedikit pelatihan yang menawarkan suatu cara yang efekif untuk mengomunikasikan informasi tentang roses bisnis dan sistem akuntansi kepada pamakai.  Digram AktivitasUML Ada beberapa teknik untuk mendokumentasikan dokumen bisnis, namun disini kita akan menggunakan unified modeling language(UKM), suatu bahasa yang digunakan untuk menentukan, memvisualisasikan, membangun, dan mendokumentasikan suatu sistem informasi. Alasan menggunakan UKM ini ini adalah karena UKM menyediakan pilihan diagram untuk menddokumentasikan proses bisnis dan sistem informasi. Diagram aktivitas UKM memainkan peran seperti sebuah peta dala memahami proses bisnis dengan menunjukkan urutan aktivitas di dalam proses. Diagram aktivitas UKM memiliki beberapa karakteristik umum yang membuatnya bermanfaat, yaitu: a. Diagram aktivitas menyediakan reprentasi informasi grafis yang lebih mudah dipahami dibandingkan dengan uraian naratif b. Diagram aktivitas menggunakan lambang standar untuk menunjukan berbagai unsur dari suatu proses bisnis (misalnya kejadian, agen, dokumen, dan file) c. Diagram aktivitas dibuat oleh ahlinya tetapi dapat dibacaoleh pemakai dengan sedikit pelatihan Diagram aktivitas dapat menyediakan gambaran tingkat tinggi, seperti halnya juga yang tingkat rendah  Overview Aktivity Diagram Dan Diagram Detailed Aktivity Overview diagram menyajikan suatu andangan tingkat tinggi dari proses bisnis dengan mendokumentasikan kejadian-kejadian penting, urutan kejadian-kejadian, dan aliran informasi antarkejadian. Detailed diagram menyediakan suatu penyajian yang lebih detail dari aktivitas yang berhubungan dengan satu atau dua kejadian yang ditunjukan pada overview diagram. Overview diagram dan detailed diagram berguna untuk mendokumentasikan dan menganalisis pengendalian internal. Uml adalah satu dari banyak pendekatan yang dapat digunakan untuk membuat model SIA. Meski menggunakan UML secara ekstensif, kita dapat membandingkannya dengan dua teknik yang umum yaitu data flow diagram(DFD) dan bagan arus sistem(system flowchart).  Membuat Overview Activity Diagram a. Membaca uraian narasi dan mengidentifikasi kejadian penting. b. Membubuhi keterangan pada narasi agar lebih jelas menunjukkan batasan kejadian dan nama-nama kejadian. c. Menunjukkan agen yang terlibat di dalam proses bisnis dengan menggunakan swimlanes. d. Mmbuat diagram untuk masing-masing kejadian, dan tunjukkan urutan kejadian. e. Menggambarkan dokumen yang dibuat dan digunakan di dalam proses bisnis. Tunjukkan arus informasi dari kejadian ke dokumen, dan sebaliknya. f. Menggambarkan tabel(file) yang dibuat dan digunakan di dalam proses bisnis. Tunjukkan arus informasi dari kejadian ke tabel, dan sebaliknya. Untuk membuat overview diagram, kita mengidentifikasi kejadian dalam proses bisnis. Untuk membuat detailed diagram, kita perlu untuk mengidentifikasi aktivitas individudalam setiap kejadian.  Membuat Detailed Activity Diagram a. Tambahkan penjelasan naratif untuk menunjukan aktivitas b. Membuat tabel arus kerja c. Mengidentifikasi diagram terperinci yang diperlukan d. Untuk setiap detailed diagram, lakukan: e. Buatlah swimlane untuk agen=agen yang terlibat pada satu atau beberapa kejadian yang ditunjukkan pada detailed diagram f. Tambahkan segiempat panjang untuk setiap aktivitas didalam kejadian yang didokumentasikan pada detailed diagram tersebut g. Gunakan garis tanpa putus unuk menunjukan urutan aktivitas h. Atur dokumentasi yang dibuat atau digunakan oleh aktivitas-aktivitas didalam diagram itu. i. Gunakan garispuus-putus untukmenghubungkan aktivitas dan dokumen j. Dokumentasikan setiap tabel yang dibuat, dimodifiksi, atau digunakan oleh aktivitas dalam diagram yang ada dalam kolom komputer k. Gunakan garis putus-putus untuk menghubungkan aktivitas dan tabel. Berikut ini adalah dokumentasi diagram aktivitas UML yang disdiakan : Anotasinarasi yang menunjukkan kejadian dan aktivitas Tabel arus kerja Overview activity diagram untuk proses pendapatan Detailed activity diagram Bab4  Mengindentifikasi Resiko Dan Pengendalian Dalam Proses Bisnis Pengendalian internal dan peran akuntan Ialah suatu proses yang di pengaruhi oleh dewan direksi entitas ,manajemen dan personal lainnya, yang di rancang untuk memberikan kepastian yang beralasan terkait dengan pencapaian sasaran . Kerangka kerja dalam mempelajari pengendalian internal :  Komponen dan sasaran pengendalian internal  Komponen pengendalian intenal Menurut laporan COSO pengendalian internal terdiri dari :  Lingkungan pengendalian mengacu pada faktor- faktor umum yang menetapkan sifat organisasi dan mempengaruhi kesadaran karyawan terhadap pengendalian.  Penentuan resiko  Aktivitas pengendalian  Pemisahan tugas  Pengendalian aplikasi  Pengendalian umum  Informasi komunikasi  Pengawasan. Kerangka Kerja Dalam Mempelajari Pengendalian Internal 1. Komponen pengendalian internal Mengidentifikasikan lima komponen pengendalian internal yang saling berkaitan:  Lingkungan pengendalian  Penentuan resiko  Aktivitas pengendalian  Informasi dan komunikasi  Pengawasan 2. Sasaran pengendalian internal mencakup:  Efektivitas dan efisiensi operasi  Keandalan pelaporan keuangan  Ketaatan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku  Pengaman aset Sasaran Pelaksanaan. Yang mengacu pada penyerahan barang atau jasa serta penerimaan dan penanganan kas. Juga mencakup aktivitas dimana perusahaan mengeluarkan persediaan dan / dan atau menggunakan sumber daya lainnya untuk menyediakan jasa dan menangani kas yang dihasilkan. Jadi dua sasaran pelaksanaan untuk siklus pendapatan adalah memastikan pengiriman barang dan jasa yang tepat, dan memastikan penerimaan dan penanganan kas yang tepat. Sasaran sistem informasi, yang memfokuskan pada pencatatan, pembaharuan, dan pelaporan informasi akuntansi. Sasaran informasi juga penting untuk memastikan pelaksanaan transaksi yang efektif. Sasaran perlindungan aset, untuk menempatkan sasaran pengamanan aset karena pencurian atau kehilangan aset merupakan resiko yang diharapkan akuntan untuk dikendalikan dan karena informasi akuntansi berperan penting dalam mengamankan aset. Sasaran kinerja, yang memfokuskan pada pencapaian kinerja yang memuaskan dari organisasi, orang, departemen, barang, atau jasa. Sasaran pelaksanaan menekankan pelaksanaan yang tepat atas operasi penting dalam siklus pendapatan dan pemerolehan. Penentuan Resiko Pelaksanaan 1. Penentuan resiko pelaksanaan : siklus pendapatan Penentuan resiko pelaksanaan(execution risk) mencakup resiko tidak tepatnya pelaksanaan transaksi.  Dapatkan pemahaman mengenai proses organisasi.  Identifikasikan barang atau jasa yang diberikan dan kas yang diterima yang tergolong beresiko.  Nyatakan kembali setiap resiko umim untik menjelaskkan resiko pelaksanaan dengan lebih tepat untik proses tertentu yang dipelajari. Keluarkan setiap resiko yang tidak relevan atau jelas-jelas tidak material.  Beri penilaian terhadap signifikansi resiko-resiko yang tersesa.  Untuk resiko yang signifikan, identifikasikan faktor-faktor yang berkontribusi terhadap resiko.kejadian dalam proses dapat digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor ini secara sistematis. 2. Penentuan resiko pelaksanaan : siklus pemerolehan Resiko-resiko umum yang berhubungan dengan siklus pemerolehan dan langka-langka untuk menilai resiko untik proses pemerolehan tertentu sama dengan langkah-langkah penentuan resiko pelaksanaan dalam siklus pendapatan. Pencatatatn resiko Pencatatan resiko(recording risk) menyatakan resiko yang tidak tangkap informasi kejadian secara akurat dalam sistem informasi organisasi. Kesalahan dalam pencatatan dapat menyebabkan kerugian yang sangat besar. Memperbaharui resiko Pembaruan resiko(update risk) adalah resiko bahwa field ringkasan dalam catatan induk tidak diperbarui dengan tepat. Memperbaharui kesalahan bisa jadi sangat mahal. Kesalahan dalam memperbaharui juga dapat mengurangi resiko efektivitas pengendalian atas saldo aset dan kewajiban di buku besar. Pedoman untuk mengidentifikasikan resiko-resiko pencatata: 1. Dapatkan pemahaman mengenai proses yang dipelajari. 2. Tinjaulah kejadian tersebut, dan identifikasilah kejadian-kejadian di mana data dicatat di dokumen sumber atau pada file transaksi. 3. Untuk setiap kejadian di mana data dicatat di dokumen sumber atau record transaksi, perhatikan resiko pencatatan yang bersifat umum sebelumnya. Nyatakan kembali setiap resiko umum untuk mendeskripsikan resiko pencatatan dengan lebih tepat untuk kejadian tertentu yang sedang diperhatikan. Keluarkan setiap resiko pencatatan yang tidak relevan atau tidak material. Mengidentifikasi resiko pembaharuan: 1. Identifikasilah resiko-resiko pencatatan. 2. Identifikasilah kejadian-kejadian yang mencakup aktivitas pembaruan. 3. Untuk setiap kejadian dimana file induk diperbaharui, perhatikan resiko-resiko pembaruan umum sebelumnya.  Pencatatan Dan Pembaharuan Di Sistem Buku Besar Pencatatan dan pembaharuan informasi yang diperlukan untuk melaksanakan fungsi siklus transaksi pemerolehan dan pendapatan. Pada pencatatan dan pembaruan informasi untuk tujuan pelaporan keuangan, sesuatu yang dicapai melalui sistem buku besar.  Resiko Dalam Mencatat Dan Memperbaharui Informasi Pada Sistem Buku Besar Salah satu resiko adalah bahwa akun buku besar salah dicatat dan bahwa jumlah debit ayau kredit bisa saja salah. Juga terdapat resiko bahwa record induk buku besar mungkin tidak diperbaharui sama sekali, terlambat diperbaharui, atau diperbaharui dua kali. Selain itu, record induk buku besar yang salah dapat talah diperbaharui, dan proses memperbaharui mengandung kesalahan yang mengakibatkan kesalahan memperbaharui saldo. Di banyak kasus, saldo buku besar tidak diperbaharui saat terjadinya transaksi. Sebaliknya, pembaharuan dilakukan setelah suatu batch transaksi siakumulasikan. Ketika proses batch digunakan, saldo akun buku besar untuk sementara menjadi usang. Karyawan perlu mengetahui kapan dilakukan pembaharuan terhadap saldo buku besar sehingga mereka tidak mengandalkan informasi yang belum diperbaharui.  Aktivitas Pengendalian Aktivitas pengendalian adalah kbijakan dan prosedur yang dikembangkan oleh organisasi untuk menghadapi resiko dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Pengendalian arus kerja Pengendalian arus kerja digunakan untuk mengendalikan suatu proses yang berpindah dari satu kejadian ke kejadian berikutnya. Pengendalian arus kerja memanfaatkan hubungan antarkejadian dan memfokuskan pada tanggungjawab atas kejadian, urutan kejadian, dan arus informasi antarkejadian dalam proses bisnis. 1. Pemisahan tugas Pemisahan tugas antara agen internal merupakan konsep ini dalam mendesain aktivitas pengendalian internal.organisasi juga dapat mengupayakan pemisahan : otorisasi kejadian, pelaksanaan kejadian, pencatatan data kejadian, dan pengamanan sumber daya yang berhubungan dengan kejadian. 2. Penggunaan informasi mengenai kejadian sebelumnya untuk mengendalikan aktivitas Informasi dari dokumen digunakan untuk mengotorisasi kejadian. Dan informasi dari file komputer juga sangat umum untuk digunakan sebagai penggunaan data mengenai kejadian terdahulu yang dicatat difile komputer untuk mngotorisasi kejadian baru. 3. Urutan kejadian yang dilakukan Organisasi memiliki kebijakan yang mengharuskan suatu proses untuk mengikuti urutan tertentu. Misalnya seorang dokter mungkin mengharuskan pengumpulan informasi asuransi sebelum sebelum memeriksa pasien. Sebuah perusahaan dapat mengharuskan suatu urutan kejadian tanpa memiliki informasi tercatat sebelumnya yang diandalkan, dan tugas dapat dipisahkan tanpa mengharuskan adanya urutan. 4. Menindaklanjuti kejadian Berukut ini beberapa kejadian yang mungkin memerlukan tindak lanjut:  Pesanan pelanggan yang belum dipenuhi  Faktur penjualan yang sudah jatuh tempo  Permintaan yang menunggu untuk disetujui  Jasa yang disediaka tetapi belum selesai Kejadianyangmemrlukan tindak lanjut diidentifikasikan melalui laporan yang menyebutkan pekerjaan-pekerjaan yang belum selesai. Laporan seperti ini terkadang dikenal sebagai laporan terbuka atau laporan umur. 5. Dokumen bernomor urut Memberi nomor urut pada dokumen memberi peluang untuk mengendalikan kejadian. Dokumen bernomor urut dibuat selama satu kejadian dipertanggungjawabkan dikejadian berikutnya. Memeriksa urutan dokumen bernomor dapat membantu memastikan bahwa seluruh kejadian dilaksanakan dan dicatat dengan tepat. 6. Pencatatan agen internal yang bertanggung jawab atas kejadian dalam suatu proses Agen internal ditunjuk sebagai enanggung jawab sebagaian besar kejadian. Kebijakan dan prosedur pengendalian internal berjalan dengan lebih baik jika masing-masing individu memahami tugas mereka dan bertanggung jawab atas tindakannya. Penanggungjawaban dapat juga diterapkan pada pengamanan aset. Banyak organisasi mengidentifikasi aset seperti itu dengan nomer seri. Sebuah record digunakan untuk setiap aset, dan record tersebut mencakup nama orang yang memiliki penjagaan aset-aset tersebut. 7. Pembatasan akses ke aset dan informasi Cara penting untuk memproteksi aset, seperti kas, persediaan, peralatan, dan data, adalah membatasi akses hanya untuk karyawan yang memerlukannya untuk mengerjakan tugas yang diberikan. Untuk membatasi akses kepadanya, aset fisik disimpan di lokasi yang aman. Misalnya, gudang hanya terbuka untuk karyawan yang mengambil, mengirim, dan menerima barang. Akses ke data dapat dibatasi dengan menggunakan kata sandi dan sarana lain. 8. Rekonsiliasi catatan dengan bukti fisit aset Aktivitas rekonsiliasi digunakan oleh organisasi untuk memastikan bahwa kejadian dan data file induk yang tercatat sesuai dengan aset yang sebenarnya. Rekonsiliasi berbeda dengan penggunaan dokumen untuk mengendalikan kejadian dalam dua cara penting yaitu: - Rekonsiliasi lebih umum daripada pemeriksaan sederhana atau perbandingan dokumen yang menunjukan kejadian-kejadian individu. - Rekonsiliasi terjadi setelah kejadian dilaksanakan dan dicatat. Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, dokumen digunakan unuk memulai kejadian.  Penelaah Kinerja Penelaah kinerja mengukur kinerja dengan membandingkan data aktual dengan anggaran, proyeksi, atau dataperiode lalu. Penelaah kinerja meliputi analisis data, identifikasi masalah, dan pengambilan tindakan perbaikan. Aktivitas ini dirancang untuk mengurangi resiko pelaksanaan pencatatan yang tidak tepat. Selain mengendalikan pelaksanaan rutin dan pencatatan kejadian, organisasi harus melakukan penelaah kinerja untuk memastikan bahwa kejaian-kejadian mendukung tujuan umum jangka panjang. Biasanya penelaah kinerja meliputi perbandingan hasil-hasil aktual dengan rencana, standar, dan kinerja masa lalu. Penelaah kinerja sering kali mengakibatkan pengambilan tindakan perbaikan baerdasarkan perbandingan. Untuk mengendalikan proses bisnis, hasil-hasil aktual harus dibandingkan dengan standar atau pengalaman masa lalu. Hasil aktual diperoleh dengan mencatat transaksi saat terjadinya. Laporan harus dirancang sedemikian rupa sehingga hasil-hasil aktual dapat dianalisis sengan penuh arti. Sebagai contoh : manajer pemasaran menelaah penjualan berbagai acam produk untuk menentukan produk mana yang dihentikan. Record induk dan penelaah kinerja Penelaah kinerja dan aktivitas pemeliharaan file saling berkaitan dalam dua cara, yaiutu: 1. Angka-angka standar dan anggaran (data acuan) biasanya dicatat selama aktivitas pemeliharaan filedi record induk. 2. Data rigkasan yang disimpan di record induk sering kali digunakan untuk menerapkan tidakan perbaikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar